Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, pembinaan karakter pada generasi muda menjadi tantangan besar. Salah satu cara membentuk generasi yang berakhlak mulia adalah melalui pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kemampuan literasi keagamaan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai moral, disiplin, dan cinta terhadap Al-Qur’an.
Dalam upaya membentuk generasi yang religius dan berakhlak mulia, MTs Negeri 1 Alor terus menunjukkan komitmennya melalui pelaksanaan rutin kegiatan Bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an (BBTQ). Kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi pukul 07.00 WITA sampai dengan 08.00 WITA, usai pelaksanaan shalat Dhuha dan berlangsung konsisten setiap hari Selasa hingga Jumat.
Program BBTQ bukan sekadar rutinitas harian, melainkan bagian dari visi besar madrasah untuk menanamkan nilai-nilai keislaman serta membiasakan peserta didik membaca dan memahami Al-Qur’an secara mendalam. Uniknya, pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara terpisah antara siswa putra dan putri—siswa putra mengikuti bimbingan di mushola madrasah, sementara siswa putri berkumpul di aula.
Dalam penerapannya, MTs Negeri 1 Alor mengembangkan sistem klasifikasi berdasarkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Siswa yang telah mahir tetap mengikuti Tadarus, sedangkan mereka yang masih membutuhkan pendampingan khusus dibagi ke dalam kelompok kecil. Mereka kemudian mendapat bimbingan Khusus dari para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan fokus pada perbaikan tajwid, kelancaran membaca, hingga penulisan huruf Arab.
Dalam kegiatan ini siswa mengawali dengan sholat dhuha berjamaah dengan membaca doa, dilanjutkan dengan senandung Al-Qur’an dan shalawat nabi. Semua siswa-siswi sangat antusias dalam mengikuti kegiatan BBTQ ini.
“Dengan adanya kegiatan Bimbingan Baca Tulis Al-qur’an (BBTQ ) dan sholat dhuha berjamaah ini dengan harapan seluruh siswa mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik serta terbiasa mendekatkan diri kepada Allah,” ungkap Kepala MTs Negeri 1 Alor.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam pembentukan karakter religius siswa—sejalan dengan misi madrasah sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam prestasi dan berakhlak mulia.
Baca Tulis Al-Qur’an dan Tadarus bukan sekadar aktivitas keagamaan rutin, melainkan merupakan jalan menuju pembentukan karakter mulia dan nilai agama yang kokoh. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya menjadi cerdas secara intelektual, tetapi juga tumbuh sebagai pribadi yang berakhlak, disiplin, dan mencintai ajaran agamanya.